Produksi Migas Sukses Lampaui 1 Juta BOEPD per Agustus 2025

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 21:17:49 WIB
Kapal Tanker Migas @oilandgas.world

Listrik Indonesia | Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Hermansyah Y Nasroen, menyampaikan bahwa produksi minyak dan gas (migas) nasional yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil melampaui angka satu juta barel setara minyak per hari (BOEPD) hingga Agustus 2025. Capaian tersebut, menurutnya, menjadi bukti konsistensi Subholding Upstream dalam menjaga ketahanan energi nasional.

“Subholding Upstream Pertamina tidak hanya menjaga stabilitas produksi migas nasional, tetapi juga melakukan ekspansi, inovasi serta transformasi menuju operasi yang lebih berkelanjutan dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Hermansyah di Jakarta.

Sebagai Subholding Upstream Pertamina, PHE terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung program Asta Cita Pemerintah melalui target swasembada energi nasional. Hingga Agustus 2025, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), terdiri atas produksi minyak 556 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

Pencapaian ini didukung oleh peningkatan aktivitas hulu yang signifikan. Sepanjang periode tersebut, Subholding Upstream Pertamina telah merealisasikan pengeboran eksploitasi sebanyak 580 sumur, workover 836 sumur, serta well services pada 25.514 sumur.

Selain fokus pada produksi, PHE juga memperkuat cadangan migas nasional. Kegiatan Survei Seismik 3D sepanjang 652 kilometer persegi (km²) dan pengeboran 15 sumur eksplorasi menghasilkan tambahan sumber daya 2C sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE) serta penambahan cadangan terbukti (P1) sebesar 105 juta MMBOE.

Hermansyah menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari strategi optimasi portofolio, percepatan pengeboran, serta penerapan teknologi untuk meningkatkan recovery factor lapangan eksisting. “Dengan strategi tersebut, PHE menegaskan perannya sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional sekaligus kontributor signifikan dalam mendukung transisi energi Indonesia,” ujarnya.

Produksi migas nasional juga akan semakin kuat seiring penyelesaian sejumlah proyek strategis Subholding Upstream Pertamina, di antaranya pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP, Proyek Sisi Nubi, Proyek CEOR Lapangan Minas Area A Stage-1, dan Lapangan OO-OX PHE ONWJ. “Kami berkomitmen menjaga pertumbuhan produksi berkelanjutan sekaligus memastikan aspek keselamatan dan lingkungan tetap menjadi prioritas utama,” tegas Hermansyah.

Di sisi lain, PHE secara aktif melakukan evaluasi peluang new venture untuk memperluas wilayah kerja eksplorasi. Melalui sejumlah kegiatan joint study dan proyek new venture yang sedang berjalan, PHE menargetkan penambahan portofolio eksplorasi baru dalam waktu mendatang.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa langkah PHE sejalan dengan strategi Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi nasional. “Dukungan Pertamina dalam ketahanan energi nasional tercermin kuat dari langkah PHE. Capaian-capaian PHE semakin memperkuat peran Pertamina sebagai kontributor utama suplai minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.

Sebagai perusahaan hulu migas nasional, PHE juga terus memastikan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Perusahaan berkomitmen pada prinsip Zero Tolerance on Bribery melalui implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016, guna menjamin tata kelola yang bersih dan transparan.

Tags

Terkini

Jejak Digital di Ladang Energi Hijau

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:32:52 WIB

Cahaya Baru Hadir di Pulau Dewata

Senin, 27 Oktober 2025 | 11:14:53 WIB